Kebiasaan adalah
tindakan berulang yang dilakukan secara spontan dan umumnya terjadi pada masa
kanak-kanak. Suatu kebiasaan di rongga mulut yang dapat menyebabkan maloklusi
disebut kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk berpengaruh terhadap fungsi
dentofasial seperti proses menguyah, bicara, oklusi gigi, strukutur jaringan
penyangga gigi maupun estetik. Apabila kebiasaan buruk berlanjut setelah usia
enam tahun maka dapat menyebabkan maloklus
1. Menggosok Gigi
dengan Cara yang Salah
Tidak menyikat gigi
dengan benar dapat menumpuk sisa-sisa makanan di dalam gigi. Sisa makanan ini
kemudian membusuk dan berisiko menyebabkan gigi berlubang. Pastikan kamu
menyikat gigi dua kali sehari ganti sikat gigi setiap tiga atau empat
bulan. Menyikat terlalu keras justru dapat merusak gigi dan mengiritasi
gusi. Gunakan sikat gigi yang lembut dan sikat gigi secara perlahan selama dua
menit. Selain menyikat gigi, kamu mungkin juga perlu melakukan flossing dan
berkumur. Flossing berfungsi untuk mengangkat sisa-sisa makanan yang
terselip di sela-sela gigi. Berkumur dengan obat kumur juga membantu
menyingkirkan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi dan bau mulut.
2. Menggertakan Gigi
Beberapa orang memiliki
kebiasaan menggertakkan gigi. Hal ini paling sering terjadi di alam bawah sadar
seperti saat Anda tertidur. Kebiasaan yang dikenal sebagai bruxism ini
dapat menyebabkan sakit pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi yang
parah. Biasanya, respons itu muncul karena adanya stres emosional.
3. Mengunyah Es Batu
Beberapa orang punya
kebiasaan mengunyah es batu. Kebiasaan ini memang memberikan sensasi tertentu
dan terasa memuaskan. Namun, kebiasaan ini sebaiknya segera dihentikan. Email
gigi adalah kristal. Es adalah kristal. Ketika kamu mengadu dua kristal satu
sama lain, pasti salah satunya akan pecah. Solusinya, pilih minuman dingin
tanpa es, atau gunakan sedotan agar tidak tergoda.
4. Menghisap Jempol
Jangan biarkan anak
Anda terbiasa mengisap jempolnya. Pasalnya, jika dilakukan terus-menerus,
kebiasaan ini dapat menyebabkan perubahan permanen pada struktur gigi dan
rahang.
Mengisap jempol bahkan bisa menyebabkan pergeseran
posisi gigi hingga mengakibatkan gigi rusak, kesulitan mengunyah,
dan masalah pernapasan.
5. Menggunakan Gigi
Sebagai Alat
Gigi dibuat untuk
makan, bukan untuk menggunting atau memegang sesuatu. Ketika kamu melakukan
ini, gigi berisiko patah, melukai rahang atau secara tidak sengaja menelan
sesuatu yang tidak seharusnya telan. Membuka tutup botol atau kemasan plastik
dengan gigi mungkin merupakan salah satu kebiasaan buruk yang paling sering
dilakukan.
6. Menggigit Kuku
Kebiasaan menggigit
kuku umumnya timbul saat seseorang sedang gugup atau cemas. Tak hanya merusak
gigi, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi bentuk rahang. Menggigit kuku dalam
waktu yang lama dapat menekan rahang yang kemudian berisiko menyebabkan
disfungsi rahang. Bila kamu mengalami kebiasaan ini, segera cari pemicunya.
Kondisi stres biasanya memicu orang cepat cemas dan gugup sehingga
timbul kebiasaan menggigit kuku.
Sumber :
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/kebiasaan-buruk-bikin-gigi-rusak/
https://www.halodoc.com/artikel/7-kebiasaan-yang-bisa-memicu-masalah-gigi-dan-mulut
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/8660/5888
Tidak ada komentar:
Posting Komentar