Penderita diabetes
lebih berisiko mengalami gigi yang goyang, kata Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia, Prof. Bambang Irawan, saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Menurut Bambang, penderita diabetes pada umumnya mengalami hambatan pada aliran
darah yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
Diabetes mendukung
timbulnya peradangan pada jaringan periodontal gigi yaitu periodontitis.
Keadaan tersebut disertai pembentukan pocket, resorpsi tulang dan
kegoyahan gigi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan mikroflora subgingiva,
respon host dan perubahan di pembuluh darah dan metabolisme kolagen. Selain itu
juga meningkatnya jumlah bakteri di dalam mulut. Hal ini menyebabkan gangguan
pada jaringan periodontal dan berlanjut ke gigi goyang.
“Alirkan darah yang
menuju gigi pasti akan ikut terganggu, sehingga ini menyebabkan gigi menjadi
goyang,” kata Bambang. Dia mengemukakan gigi penderita diabetes yang goyang
tersebut bisa terjadi meskipun tidak terjadi kebolongan pada gigi. “Kalau sudah
goyang, gigi tidak lagi bisa dipertahankan sehingga harus dilakukan proses
pencabutan,” kata Bambang.
Dia juga mengemukakan
bahwa sebelum menjalani pencabutan gigi, penderita diabetes harus menormalkan
kadar gula darahnya. “Gigi yang goyang adalah ciri khas dari penderita diabetes
melitus yang tidak merawat diri dengan mengontrol kadar gula darahnya,” kata
Bambang. Lebih lanjut dia menekankan pentingnya mengontrol kadar gula
darah pada penderita diabetes, agar selalu berada dalam batas normal. “Bila
gula darah tidak terkontrol dengan baik, tidak hanya gigi yang goyang dan harus
dicabut. Gusi pun akan menjadi rusak dan menganggu kesehatan tubuh lainnya,”
imbuh Bambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar