Selasa, 07 November 2023

FRAKTUR GIGI KARENA KECELAKAAN LALU LINTAS

 



Fraktur gigi adalah lepas atau hilangnya fragmen dari suatu gigi utuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh benturan atau trauma pada wajah atau gigi geligi, seperti saat olahraga yang perlu kontak fisik atau karena suatu kecelakaan.  Pada umumnya, fraktur gigi yang kecil tidak sampai menyebabkan terjadinya pergeseran gigi maupun perdarahan dari gusi. Seseorang yang mengalami kondisi seperti ini cenderung tidak mengalami rasa sakit.  Namun pada kasus yang berat, dimana sebagian besar gigi pecah hinggabagian dentin dan jaringan pulpa terekspos, penderitanya akan merasakan sakit yang hebat akibat kerusakan pada saraf gigi. 

Pada kondisi paling parah, gigi yang patah bisa langsung mati, sehingga tidak lagi bisa ditambal dan harus menjalani perawatan layaknya gigi yang sarafnya sudah mati, seperti perawatan saluran akar atau bahkan pencabutan. Fraktur gigi dapat terjadi pada gigi manapun, tetapi lebih sering terjadi di gigi depan. Gigi depan atau gigi anterior memegang peran penting dalam estetika seseorang, sehinggadibutuhkan teknik perawatan yang maksimal agar hasil yang didapatkan sesuai dengan keinginan pasien. 

Penyebab gigi patah lainnya adalah kecelakaan lalu lintas, baik yang dialami pejalan kaki, pesepeda, maupun pengendara kendaraan bermotor.  Orang yang mengalami fraktur gigi akibat kecelakaan, biasanya juga mengalami cedera di organ-organ lain di sekitar gigi seperti tulang rahang, gusi, bibir, hingga dagu. Penggunaan gigi yang tidak sesuai.

Beberapa orang mungkin menganggapnya sepele, tapi kebiasaan sehari-hari seperti menggigit pulpen, membuka bungkus makanan dengan gigi, menggigit es batu, atau memotong dan memegang barang dengan gigi juga bisa membuat gigi patah, terutama jika tidak hati-hati. Salah satu kegiatan sehari-hari yang kerap menyebabkan gigi patah lainnya adalah tidak sengaja menggigit batu di makanan atau mengonsumsi makanan yang terlalu keras.


Sumber :

https://doktergigirinto.files.wordpress.com/2018/07/img_4054-copy.jpg

https://www.shinysmiledentalclinic.com/fraktur-gigi/

GIGI GOYANG KARNA DIABETES

 



Penderita diabetes lebih berisiko mengalami gigi yang goyang, kata Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Prof. Bambang Irawan, saat jumpa pers di Jakarta, Senin. Menurut Bambang, penderita diabetes pada umumnya mengalami hambatan pada aliran darah yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.

Diabetes mendukung timbulnya peradangan pada jaringan periodontal gigi yaitu periodontitis. Keadaan tersebut disertai pembentukan pocket, resorpsi tulang dan kegoyahan gigi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan mikroflora subgingiva, respon host dan perubahan di pembuluh darah dan metabolisme kolagen. Selain itu juga meningkatnya jumlah bakteri di dalam mulut. Hal ini menyebabkan gangguan pada jaringan periodontal dan berlanjut ke gigi goyang.

“Alirkan darah yang menuju gigi pasti akan ikut terganggu, sehingga ini menyebabkan gigi menjadi goyang,” kata Bambang. Dia mengemukakan gigi penderita diabetes yang goyang tersebut bisa terjadi meskipun tidak terjadi kebolongan pada gigi. “Kalau sudah goyang, gigi tidak lagi bisa dipertahankan sehingga harus dilakukan proses pencabutan,” kata Bambang.

Dia juga mengemukakan bahwa sebelum menjalani pencabutan gigi, penderita diabetes harus menormalkan kadar gula darahnya. “Gigi yang goyang adalah ciri khas dari penderita diabetes melitus yang tidak merawat diri dengan mengontrol kadar gula darahnya,” kata Bambang. Lebih lanjut dia  menekankan pentingnya mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes, agar selalu berada dalam batas normal. “Bila gula darah tidak terkontrol dengan baik, tidak hanya gigi yang goyang dan harus dicabut. Gusi pun akan menjadi rusak dan menganggu kesehatan tubuh lainnya,” imbuh Bambang.


Sumber :

IMUNISASI GIGI ANAK SEBAGAI PENGUATAN SISTEM KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 



Imunisasi Gigi merupakan program kesehatan gigi untuk anak anak yang masih memiliki gigi susu yang belum berlubang. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mencegah terjadinya gigi berlubang atau karies gigi. Pelaksanaan imunisasi gigi yaitu dengan mengoleskan fluor pada seluruh permukaan gigi susu yang belum berlubang menggunakan microbrush setelah itu ditunggu kurang lebih 30 menit. Bahan yang digunakan untuk imunisasi gigi anak ini aman jika tertelan sehingga tidak membahayakan kesehatan anak anak. Puskesmas Tlogosari Wetan menerapkan program imunisasi gigi di Posyandu Balitadengan sasaran yang tepat.

Menjaga kesehatan gigi sejauh ini seperti masih kurang mendapat perhatian utama dari masyarakat, sebab kebanyakan orang baru datang ke dokter ketika merasa sakit saja terutama yang diawali dari karies gigi (berlubang). Padahal kesehatan gigi tak kalah penting dengan kesehatan bagian tubuh lain dan harus dilakukan rutin setiap tiga atau enam bulan sekali. Pasalnya, gigi berlubang terutama pada anak bisa menganggu proses mengunyah serta tumbuh kembang, terutama perkembangan otak anak.  

drg. Wijiasri Sumekar, Sp.Ort dari RSK Ngesti Waluyo, mengatakan, perawatan dan pencegahan sebenarnya lebih baik dilakukan daripada sudah terlanjur sakit parah. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan imunisasi gigi, seperti dilakukan Wijiasri dengan para terapis gigi di Temanggung dengan melakukan gerakan aktif jemput bola memberikan sosialisasi cara menyikat gigi yang benar, dan pengolesan vitamin gigi pada anak di GKJ Temanggung dalam HUT nya ke-83.

Agar tidak tegang sebelum diperiksa anak-anak dari balita hingga usia sekolah di putarkan film mengenai bagaimana menjaga kesehatan gigi, termasuk cara menyikat gigi. Setelah itu, pada setiap anak dilakukan observasi faktor risiko karies gigi lalu ditentukan bagaimana penanganannya. Hal itu sebagai upaya menekan tingginya angka karies gigi di Temanggung yang disebut mencapai 70 persen.

"Pada anak-anak, kasus terjadinya masalah gigi terutama munculnya karies gigi cukup banyak, maka kita lakukan imunisasi gigi. Imunisasi gigi adalah pengolesan flour secara langsung pada enamel gigi guna melapisi dan melindungi permukaan gigi dari karies pada anak. Selama ini kerusakan gigi karena kesalahan cara menyikat gigi juga cukup besar, jadi orang masih belum tahu cara menyikat gigi yang benar,"ujarnya ditemui usai pemeriksaan gigi pada anak di GKJ Temanggung, Minggu (23/2).

Dikatakan, dari hasil sosialisasi juga masih tampak anak-anak melakukan sikat gigi dengan cara yang salah, hasil cukup mencengangkan dari hasil pemeriksaannya hampir semua anak terdapat karies gigi. Dari 53 anak yang diperiksanya hanya dua anak yang giginya bagus tanpa karies, maka diberikanlah vitamin gigi guna menanggulangi kerusakan pada gigi. Kandungan kalsium dan fosfat di dalamnya dapat mengembalikan hilangnya mineral gigi sebelum terbentuk lubang gigi, termasuk menetralkan keasaman dalam rongga mulut.


Sumber :

https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-04125002/imunisasi-gigi-cegah-karies

FRAKTUR GIGI KARENA KECELAKAAN LALU LINTAS

  Fraktur gigi adalah lepas atau hilangnya fragmen dari suatu gigi utuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh benturan atau trauma pada waja...